Fimelacom, Jakarta Cerpen dan novel adalah karya sastra yang berbeda. Dalam cerpen dan novel, memiliki makna tersendiri dan pesan moral, yang ingin disampaikan penulis menurut tulisannya. Membaca cerpen dan novel bisa membuat orang menjadi terhibur karena jalan cerita yang menarik, meningkatkan imajinasi pembaca, dan mempelajari hal-hal berharga yang terdapat dalam ceritanya.
Perhatikandua kutipan teks cerpen berikut! Teks 1 Tinggal di tempat yang kumuh, sempit, sumpek, pemukiman yang sangat padat sudah biasa dalam kehidupan sehari-hari, sejak aku kecil hingga seusia ini. Bahkan sampai aku menikah, suara-suara kebisingan, gaduh, sudah jadi makananku. Yang dijejali setiap waktu mendengar kata-kata kotor.
Bacalah teks berikut! "Oo, kau marah, Pak Tua? Ah, sudah tua suka marah-marah!" "Huss! Apakah kau anggap aku ini Pak Tuamu?" "Aku bukan Kang Masmu!" bentak kakek-kakek itu lagi. "Oo, iya! Tentunya aku harus memanggilmu Mbah, ya! Aku lupa, sungguh. Tapi sebetulnya awal tadi telah aku ingatkan jika aku bersalah. Siapa bersalah wajib diingatkan. Jika tidak demikian? Coba gambarkan, betapa banyak kesalahan yang akan kuperbuat selanjutnya." Kakek itu tertunduk. Wajahnya berubah terang. Lalu bicara dengari suara yang tak berdaya. "Betulkah bicaramu? Aku sudah tampak sangat tua?" "Mengapa?" "Pantas kau panggil Mbah?" "Hi-hi-hi! Pertanyaanmu itu! Kau sekarang kentara sekali merasa sedih! Mengapa? Apakah karena umurmu yang lanjut, apa karena tidak tahu bahwa kau sudah tua?" "Jangan bersenda gurau, Kenes, aku betul-betul bertanya" Tikungan di Dekat Bendungan, St. Ismari-asita Konflik yang tergambar dalam kutipan cerpen tersebut tentang .... Konflikpada diri si suami (Paing) dalam kutipan cerpen tersebut adalah . rasa tidak berdaya lagi untuk berusaha setelah tempat pencari nafkahnya dirampas temannya ; kebingungan untuk mencari nafkah buat keluarganya karena sudah kehilangan mata pencarian yang dirampas temannya Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konflik adalah ketegangan atau pertentangan di dalam cerita rekaan atau drama pertentangan antara dua kekuatan, pertentangan dalam diri satu tokoh, pertentangan antara dua tokoh, dan sebagainya. Penyebab konflik adalah yang menyebabkan ketegangan atau pertentangan dalam cerita. Konflik pada cerita tersebut adalah ketidaksetujuan tokoh ibu dengan tokoh lainnya tentang pemberian nama "Kartini" pada bayi yang baru lahir. Hal ini dibuktikan dengan kalimat "Masak ngasih nama anak orang Kartini." Tokoh lainnya tetap bersikeras menamakan "Kartini" dengan menjabarkan kebaikan dan jasa Kartini bagi perempuan Indonesia, namun tokoh ibu tetap tidak menyetujui karena ternyata anak yang baru lahir itu berjenis kelamin laki-laki, dibuktikan dengan kalimat "Betul! Tapi kalau anak laki-laki diberi nama Kartini, itu namanya sudah sinting!" Jadi penyebab konflik pada kutipan teks di atas adalah Kesalahan memberi nama kepada anak laki-laki dengan nama perempuan. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D. Konflikadalah permasalahan yang dihadapi tokoh dalam cerpen. Bila ada yang bertanya siapa makhluk paling kikir di kampung itu tidak akan ada yang menyanggah bahwa perempuan ringkih yang punggungnya telah melengkung serupa sabut kelapa itulah jawabannya. Orang tua yang masih menganggap anaknya masih balita B. Kutipan cerpen tersebut merupakan Sekilas Tentang Kutipan dalam KTI 1. Kutipan Tidak Langsung 2. Kutipan Langsung Apa Itu Kutipan dalam Kutipan?Cara Menulis Kutipan dalam Kutipan yang Benar 1. Penulisan Kutipan dari Pengutip Kedua 2. Penulisan Kutipan dari Pengutip Ketiga Pada saat menyusun karya ilmiah, apapun jenisnya dijamin akan sangat familiar dengan proses menyusun kutipan. Lalu, bagaimana cara menulis kutipan dalam kutipan? Pasalnya, ketika hendak mengutip kadangkala bukan dari sumber pertama. Bisa saja kita akan mengutip dari kutipan penulis lain yang artinya kutipan tersebut sudah dikutip oleh orang kesekian. Dalam dunia kepenulisan KTI, hal ini diperbolehkan. Kemudian, tata cara penulisannya juga harus wajib sesuai ketentuan. Berikut penjelasan detailnya. Sekilas Tentang Kutipan dalam KTI Hal pertama yang akan dibahas sebelum masuk ke pembahasan mengenai cara menulis kutipan dalam kutipan adalah memahami apa itu kutipan. Secara umum, kutipan adalah semua kalimat dan atau paragraf yang bukan berasal dari ide/tulisan diri sendiri. Artinya, dalam menyusun sebuah KTI akan ada momen dimana penulis mengambil beberapa teori dari penulis peneliti lain. Sehingga mencantumkan sumber dengan jelas dan relevan dengan topik yang dibahas. Hal ini akan membantu menguatkan dasar teori yang dijadikan landasan penelitian dan penentuan topik. Sekaligus menjadi bentuk penghargaan kepada karya orang lain yang dikutip. Selain itu juga menghindari tindakan plagiarisme, karena mencantumkan sumber. Dalam proses menulis kutipan, terdapat dua jenis yang umum digunakan oleh masyarakat ilmiah dalam menyusun KTI. Yaitu 1. Kutipan Tidak Langsung Jenis pertama dari kutipan adalah kutipan tidak langsung. Kutipan tidak langsung digunakan pada kondisi dimana penulis mengambil ide orang lain, kemudian merangkainya dengan kalimat sendiri. Sehingga susunan kalimat berbeda dengan sumber yang dikutip. Lewat teknik ini, seorang penulis bisa menggunakan gaya bahasa sendiri untuk menjelaskan teori yang dikutip dari penulis lain. Meskipun begitu makna dari kutipan tidak berubah dan wajib mencantumkan sumber. Adapun contoh dari kutipan tidak langsung adalah sebagai berikut Diplomasi publik dapat memperbaiki hubungan antarnegara dalam situasi konflik apabila dilakukan dengan jangka waktu yang panjang dan berfokus kepada individu di negara 1John H. Brown “American Public Diplomacy in the Cold War”. Georgetown Journal of International Affairs. Vol,6 No, 1. Winter 2005. 129. 2. Kutipan Langsung Jenis kutipan yang kedua adalah kutipan langsung. Kutipan langsung digunakan pada kondisi dimana menulis ulang ide orang lain sesuai dengan aslinya. Sehingga penulis diketahui memakai menggunakan teknik copy lalu paste tanpa mengubah kalimat aslinya. Hal ini boleh dilakukan saat menyusun KTI, hanya saja wajib mencantumkan sumber agar tidak dinilai melakukan plagiarisme. Sumber dicantumkan sesuai dengan style atau gaya penulisan yang digunakan, karena memang cukup beragam. Seperti APA Style, MLA Style, dan lain sebagainya. Selain itu, untuk kutipan langsung terbagi lagi menjadi dua jenis. Pertama kutipan langsung pendek, dan yang kedua adalah kutipan langsung panjang. Berikut contoh penulisannya Diplomasi publik dilakukan oleh berbagai macam negara sebagai cara bagi negara untuk berhubungan dengan aktor individu, sehingga terbuat komunikasi secara government to people Snow, 20096. Baca Juga Cara Menulis Kutipan Langsung dan Tidak Langsung dari Buku, Jurnal dan Internet 4 Cara Menulis Kutipan Dari Jurnal Apa Itu Kutipan dalam Kutipan? Membahas mengenai cara menulis kutipan dalam kutipan tentu perlu memahami dulu apa itu kutipan dalam kutipan. Kutipan dalam kutipan adalah sebuah kutipan dari selain sumber pertama. Misalnya, peneliti A menjelaskan definisi mengenai teori X. Kemudian definisi ini dikutip oleh peneliti B, sehingga peneliti B ini disebut mengutip langsung dari sumbernya. Kemudian, ada peneliti C yang menggunakan KTI karya peneliti B untuk referensi ingin memakai kutipan tersebut. Peneliti C disini artinya menemukan kutipan dalam kutipan, yakni kutipan yang dibuat peneliti B melalui definisi yang disampaikan peneliti A. Ketika menemukan kutipan dalam kutipan seperti ini, maka bisa langsung membuat kutipan tanpa perlu membaca karya peneliti A. Sehingga lebih efisien karena tidak harus mencari karya peneliti A agar bisa membuat kutipan dari sumber pertama. Hanya saja penulisannya harus mengikuti aturan cara menulis kutipan dalam kutipan yang baik dan benar. Cara Menulis Kutipan dalam Kutipan yang Benar Menemukan kutipan dalam kutipan sangat mungkin terjadi bagi dosen, mahasiswa, maupun peneliti di Indonesia dan negara lain di dunia. Terkait hal ini sudah diatur tata cara penulisan ketika mengutip dari sumber kesekian. Secara umum, ada dua kondisi ketika menemukan kutipan dalam kutipan. Pertama, menemukan kutipan dari pengutip kedua seperti contoh di atas. Kedua, menemukan kutipan dalam kutipan dari pengutip ketiga. Misalnya peneliti B mengutip kutipan peneliti A, kemudian dikutip oleh peneliti C, dan dikutip lagi oleh peneliti D. Peneliti D disini artinya berada pada kondisi menemukan kutipan dari pengutip ketiga. Selain itu, dalam cara menulis kutipan dalam kutipan juga akan dijumpai beberapa format atau style penulisan. Style penulisan yang paling umum digunakan ada tiga, dikutip dari Kanal YouTube Lulu Ilma’nunah, berikut penjelasan dan detail tata cara penulisannya 1. Penulisan Kutipan dari Pengutip Kedua Jika menemukan kutipan dari pengutip kedua, misalnya menggunakan karya dari Aagart yang terdapat kutipan sebagai berikut Hanya 24% remaja yang melaporkan sedang online hampir konstan’ pada 2015 Lenhart, 2000. Jika ingin mengutip kutipan yang dibuat karya dari Aagaard di atas maka berikut tata cara penulisannya dengan tiga jenis style a. Sumber Ditempatkan di Akhir Kutipan Hanya 24% remaja yang melaporkan sedang online hampir konstan’ pada 2015 Lenhart dalam Aagaard, 2019. b. Sumber Pertama Ditempatkan di Awal Kutipan Lenhart mengatakan bahwa hanya 24% remaja yang melaporkan sedang online hampir konstan’ pada 2015 Aagaard, 2019. c. Sumber Ditempatkan di Awal Kutipan Lenhart dalam Aagaard, 2019 mengatakan bahwa hanya 24% remaja yang melaporkan sedang online hampir konstan’ pada 2015. Sedangkan untuk referensi yang masuk ke daftar pustaka dari contoh di atas adalah karya dari Aagaard. Penulis tidak perlu mencantumkan karya Lenhart di dalam daftar pustaka, sebab yang dijadikan referensi bukan karyanya sekalipun ada kutipan yang diambil. 2. Penulisan Kutipan dari Pengutip Ketiga Berikutnya adalah cara menulis kutipan dalam kutipan dari pengutip ketiga. Misalnya ketika menemukan kutipan dengan penulisan seperti ini Hanya 24% remaja yang melaporkan sedang online hampir konstan’ pada 2015 Lenhart dalam Aagaard, 2019. Maka tata cara menulis kutipan dalam kutipan dari pengutip ketiga tersebut adalah sebagai berikut dalam dua style 1. Pembuat Kutipan Disebut di Awal Lenhart mengatakan bahwa hanya 24% remaja yang melaporkan sedang online hampir konstan’ pada 2015 Aagaard, dalam Israel 2016. 2. Pembuat Kutipan Disebut di Tengah Dalam penelitian yang dilakukan Lenhart, dijelaskan bahwa hanya 24% remaja yang melaporkan sedang online hampir konstan’ pada 2015 Aagaard, dalam Israel 2016. Jika menemukan kutipan dalam kutipan dari pengutip ketiga tersebut, maka sumber yang dicantumkan di daftar pustaka sesuai contoh di atas adalah karya Israel yang terbit tahun 2016. Sehingga karya Lenhart maupun Aagaard tidak dicantumkan. Itulah penjelasan mengenai tata cara menulis kutipan dalam kutipan yang baik dan benar. Sehingga penulisan kutipan sudah sesuai aturan dan terhindar dari tindakan plagiarisme yang bisa berujung pada masalah berdampak luas. Oleh sebab itu, budayakan untuk mengutip dengan baik dan benar. Baca Juga Cara Menulis Daftar Pustaka APA Style Edisi Terbaru 7th Edition Cara Membuat Daftar Pustaka Menjorok Hanya 2 Detik 8 Situs Pembuat Daftar Pustaka Online Pilihan dan Linknya .